Ratusan warga sleman diduga keracunan setelah menyantap hidangan pada sebuah acara di Kapanewon Tempel.
Acara hajatan seorang warga mengakibatkan 92 orang sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Ada 38 orang yang tidak dirujuk. Total ada 130 warga keracunan.
Hingga pukur 16.00 tanggal 9 febuari 2025 total ada 130 warga. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati.
Tercatat hanya enam warga yang menjalani rawat inap di rumah sakit. “Jadi enam yang sudah dirawat. Terus ini beberapa kami barusan kami masukkan dua. Dua yang di posko yang diinfus di posko,” kata Diana ditemui di posko yang terletak di Klinik Islam Tempel H.M. Sosromiharjo, Minggu (9/2/2025).
Warga diduga keracunan hidangan yang disuguhkan saat hajatan. Warga yang menunjukkan gejala keracunan merupakan warga yang mendatangi acara yang sama. “Acaranya sama. Cuma kalau tamunya kan ada beberapa bukan hanya dari sini saja. Ada yang dari Muntilan, ada keluarga dari pihak hajatan juga ada,” imbuhnya.
Di sisi lain Diana menegaskan bila sejumlah makanan yang disuguhkan telah diambil sampelnya untuk diperiksa. Siomay hingga es krim diambil sampelnya. “Sampel yang diambil itu bakso, satai, siomay, es krim dan krecek. Sementara yang diambil itu, karena kecurigaannya ke arah sana,” jelasnya.
“Kalau untuk minuman-minuman, itu karena sudah dari makanan dan kedaluwarsa memang masih lama, jadi tidak diambil untuk sampel,” tegasnya
Sementara itu beberapa warga dipulangkan dari rumah sakit tetap dianjurkan singgah di posko untuk asesmen. Pasalnya meski sudah diperbolehkan pulang, beberapa warga masih menunjukkan kondisi lemas.
“Penanganannya ini kan beberapa yang tadi ke RSUD itu pulang, tetapi kondisinya kan masih lemas. Jadi sementara tetap kami arahkan ke posko dulu, tetap kami asesmen di posko,” ucap dia.
“Kami infus di sini saja. Infus di sini, bisa di posko, bisa di puskesmas. Jadi biar nanti beban di rumah sakit tidak terlalu banyak. Takutnya di sana juga sudah penuh.”
Diana menerangkan kebanyakan warga menunjukkan gejala diare dan demam. “Diare sama demam yang paling banyak. Karena diare itu jadinya lemas,” tandasnya.
Kepada warga yang tidak menjalani rawat inap, mereka diberikan obat untuk diminum. Warga juga disarankan tidak mengonsumsi makanan pedas dan justru memakan makanan yang lunak. “Sementara pengobatan yang diminum dulu, terus untuk makanannya yang disarankan tetap yang lunak, yang mudah dicerna Tidak boleh yang pedas dan sebagainya,” tegasnya.
Sumber: Harian jogja
Baca Terus Media Lokal Jogja “JogjaVoice”