3 Hari 2 Malam di Jogja: Pagi Ngopi, Malam Menyusuri Kota yang Tak Pernah Tidur

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

JogjaVoice.com – Yogyakarta bukan cuma tentang candi dan pantai. Kota ini punya irama sendiri, di mana pagi bisa dimulai dengan aroma kopi lokal di sudut-sudut tersembunyi, dan malam menjelma jadi petualangan di bawah lampu kota yang hangat. Jika kamu hanya punya waktu 3 hari 2 malam di Jogja, ini panduan lengkapnya—versi santai tapi tetap berkesan.


Hari Pertama: Merapat ke Kota, Ngopi Santai, dan Malioboro Malam Hari

Pagi – Sampai Jogja dan Langsung ke Epic Coffee
Setelah sampai Jogja (baik naik kereta, pesawat, atau mobil), tak perlu buru-buru ke destinasi berat. Mampir dulu ke Epic Coffee di daerah Selatan Jogja. Tempatnya luas, semi-industrial, cocok buat me-recharge tenaga sambil menikmati kopi single origin lokal. Rekomendasi: iced cappuccino dan croissant smoked beef.

Siang – Check-in & Makan Siang di Lokal Resto
Setelah ngopi, lanjut check-in ke hotel. Rekomendasi: kawasan Prawirotaman atau Tirtodipuran, yang banyak guesthouse estetik dengan harga ramah. Untuk makan siang, coba Lokal Resto di Gejayan. Interiornya artsy, makanannya lokal fusion. Cobain nasi ayam sambal matah atau beef rendang rice bowl.

Sore – Santai di Hotel atau Spa
Karena ini hari pertama, sempatkan istirahat. Atau kalau ingin rileks, coba pijat spa di De WAVE atau Martha Tilaar Salon Day Spa.

Malam – Malioboro & Angkringan Kopi Jos
Malioboro di malam hari selalu punya daya tarik magis. Berjalan kaki di trotoar lebar, belanja batik, atau sekadar duduk di kursi pedestrian. Setelah itu, lanjut ke Angkringan Kopi Jos Lek Man di Tugu Jogja. Coba nasi kucing, sate usus, dan tentu saja: kopi jos dengan arang menyala.


Hari Kedua: Ngopi Artistik, Sore di Sunset Spot, Malam Prawirotaman

Pagi – Ngopi di Simetri Coffee
Sarapan bisa dilakukan sambil ngopi di Simetri Coffee, dekat UGM. Desain tempatnya klasik-modern, dengan beans dari berbagai daerah di Indonesia. Coba filter coffee V60 dan avocado toast.

Siang – Brunch dan Jelajah Vintage di Kotabaru
Setelah kopi, jalan santai ke Kotabaru, kawasan kolonial yang tenang. Bisa brunch di Silol Kopi & Eatery atau Cotton Candy Café. Lanjut jelajah toko-toko barang vintage atau mampir ke Museum Sandi yang unik dan jarang diketahui wisatawan.

Sore – Sunset di HeHa Sky View atau Bukit Bintang
Menjelang sore, ambil Grab ke HeHa Sky View (Patuk, Gunungkidul). Tempat ini hits dengan pemandangan lampu kota dari ketinggian. Kalau mau lebih sepi, alternatifnya: Bukit Bintang di dekatnya. Sunset terbaik, murah meriah, dan romantis.

Malam – Dinner & Live Music di Prawirotaman
Kembali ke kota, habiskan malam di ViaVia Resto atau Tempo Gelato. Suasana Prawirotaman santai, dengan bar-bar kecil, live music, dan vibes bule yang asik.


Hari Ketiga: Ngopi Terakhir, Oleh-oleh, dan Pulang dengan Kenangan

Pagi – Ngopi di Klinik Kopi
Sebelum check-out, mampir ke Klinik Kopi (Condongcatur). Tempat ini legendaris karena baristanya, Mas Pepeng, suka menjelaskan asal-usul kopi dengan detail. Tidak ada menu di papan—semua berdasarkan percakapan. Pengalaman ini jadi penutup manis untuk trip kamu.

Siang – Belanja Oleh-Oleh di Bakpia Tugu
Sebelum pulang, sempatkan beli oleh-oleh. Kalau mau bakpia kekinian, pilih Bakpia Tugu, atau mampir ke Pasar Beringharjo buat batik dan souvenir murah meriah.

Sore – Pulang dengan Hati Penuh Cerita
Jogja bukan hanya tempat, tapi suasana. Dan dalam 3 hari 2 malam ini, kamu tak hanya jalan-jalan—tapi menikmati Jogja dengan ritme yang lebih pelan, lebih personal.


Bonus Tips:

Waktu terbaik: Hindari musim liburan panjang. Pilih weekday atau low season.

Transportasi: Pakai Grab atau sewa motor. Jogja lumayan padat, jadi motor lebih fleksibel.

Budget: Rp1,5 – 2,5 juta/orang sudah cukup, tergantung gaya nginep dan makan.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts