APSEI Gelar Pengabdian Masyarakat Nasional Dukung SDGs dan Pemberdayaan Ekonomi Islami di Takalar

Takalar, 31 Juli 2025 – Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam (APSEI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Nasional bertema “Pembekalan Terhadap Istri Sawi (Anak Buah Perahu) yang Berjualan & Berwirausaha dalam Mendukung Ekonomi Keluarga Secara Islami” di Desa Wisata Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang berlangsung pada 31 Juli 2025 pukul 08.00–12.00 WITA ini dihadiri oleh pemerintah desa setempat dan diikuti oleh 20 istri Sawi (anak buah perahu) yang sehari-hari berjualan untuk membantu perekonomian keluarga. Dari pihak akademik, kegiatan ini melibatkan 13 perguruan tinggi se-Indonesia, yaitu:

  1. Universitas Muhammadiyah Makassar
  2. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  3. Universitas Muhammadiyah Jakarta
  4. Universitas Muhammadiyah Lamongan
  5. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
  6. Universitas Muhammadiyah Bengkulu
  7. Universitas Muhammadiyah Berau
  8. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
  9. Institut Aisyiyah Sulawesi Selatan
  10. Universitas Muhammadiyah Parepare
  11. Universitas Muhammadiyah Kupang
  12. Universitas Muhammadiyah Lamongan
  13. Institut Bisnis dan Muhammadiyah Bekasi

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan kewirausahaan Islami untuk meningkatkan kemampuan usaha rumah tangga sekaligus memperkuat ekonomi keluarga. Selain itu, APSEI juga membagikan paket sembako sebagai bentuk kepedulian sosial bagi masyarakat pesisir.

Kegiatan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:

  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan (No Poverty)
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger)
  • SDG 8: Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth)

Ketua Umum APSEI PTMA yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Dimas Bagus Wiranatakusuma, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga merupakan strategi pemberdayaan ekonomi berkelanjutan berbasis nilai Islami.

“Kami ingin menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat pesisir. Bantuan sembako adalah langkah awal, tetapi pembinaan kewirausahaan Islami akan menciptakan kemandirian ekonomi keluarga yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dan target SDGs,” ujarnya.

Ketua Panitia kegiatan, Dr. H. Muhammad Najib Kasim, S.E., M.Si, yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian nasional ini merupakan ikhtiar untuk lebih peduli terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekaligus wujud kontribusi perguruan tinggi kepada masyarakat luas. Ia juga menambahkan,

“APSEI berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut pada agenda tahunan APSEI berikutnya sebagai ikhtiar untuk memperluas syiar Program Studi Ekonomi Islam di Indonesia dan di dunia.”

Secara umum, para istri Sawi mengaku merasakan banyak manfaat dari kegiatan ini, terutama melalui sharing informasi, pembinaan kewirausahaan, dan perhatian langsung dari pihak kampus. Kehadiran pemerintah desa memberikan dukungan moral yang semakin menguatkan kebermaknaan acara ini.

Sebagai tindak lanjut, APSEI PTMA merekomendasikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengembangkan Desa Sampulungan sebagai Desa Binaan dalam bidang pembinaan kewirausahaan. Dengan langkah ini, program pengabdian diharapkan berkesinambungan, berdampak jangka panjang, dan memperkuat peran PTMA dalam membangun ekonomi umat di kawasan pesisir.

Kegiatan ini menegaskan komitmen PTMA di seluruh Indonesia dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mendukung SDGs, dan memperluas manfaat ekonomi syariah untuk kesejahteraan masyarakat.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts