JogjaVoice.com – Aliansi Perjuangan Keadilan Rakyat Tanimbar bersiap melakukan aksi demonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat 24 Oktober 2025. Aksi ini merupakan aspirasi dari rakyat Tanimbar terkait kebijakan Inpex Masela dan Kementerian ESDM yang dinilai berpotensi menciptakan diskriminasi, ketimpangan sosial, memicu konflik, dan melanggengkan praktik eksploitasi sumber daya alam tanpa keberpihakan yang nyata pada kesejahteraan masyarakat setempat.
“Oleh Karena Itu Aliansi Perjuangan Keadilan Rakyat Tanimbar menuntut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memanggil dan memeriksa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Direktur Inpex Masela Kenji Hasegawa terkait dugaan praktik Korupsi Kolusi Nepotisme dalam realisasi mega proyek LNG Blok Masela terkait pengadaan lahan, perekrutan tenaga kerja, dan pengelolaan dana CSR Inpex Masela”, Bunyi tuntutan aksi dalam rilis yang diterima oleh media (22/10/25).
Simon B selaku coordinator menerangkan bahwa Aliansi Perjuangan Keadilan Rakyat Tanimbar terdiri dari berbagai elemen seperti Cipayung Plus Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KNPI, GMNI, GMKI), Himpunan Mahasiswa Pemuda Lelemuku Kabupaten Kepulauan Tanimbar-Ambon, Solidaritas Mahasiswa Maluku – Jakarta, serta para Intelektual, Tokoh Pemuda, Akademisi, Tokoh Adat Tanimbar.
“Aliansi ini murni inisiatif masyarakat menuntut keadilan memperjuangkan aspirasi dan hak adat masyarakat Tanimabar. Rakyat Tanimbar menghendaki agar kehadiran Blok Masela dapat menjadi berkah dan bukan kutukan”. Tegas Simon.
Aliansi telah melayangkan surat resmi pada senin 20 oktober perihal pemberitahuan aksi kepada para pihak terkait seperti Polres Jakarta Selatan, Kementerian ESDM, SKK Migas, KPK, Pertemina Hulu Energi dan Inpex Masela.
Sementara itu, intelektual Muda Tanimbar Dr. Kelvin Keliduan berpendapat bahwa gerakan aliansi merupakan bentuk dukungan sekaligus kecintaan masyarakat Tanimbar pada Investasi yang mensejahterakan rakyat.
“Rakyat Tanimbar sangat mendukung Blok Masela sepanjang menghargai dan mengakomodir hak dan aspirasi masyarakat. Proses pengembangan Blok Masela dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia, Maluku dan lebih khusus masyarakat di Kepulauan Tanimbar”. Terangnya.
Kelvin menambahkan pihaknya berharap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dapat merespon aspirasi dari Masyarakat Tanimbar secara arif dan bijaksana. Karena nasib masyarakat Tanimbar kedepan ada di ujung pena ketua umum Golkar tersebut.
“Nasib rakyat Tanimbar kini berada di ujung pena Menteri Bahlil. Kita yakin dan percaya Menteri ESDM punya keberpihakan kepada rakyat Tanimbar dan merespon dengan arif dan bijaksana”. Tutupnya,
