JogjaVoice.com – Yogyakarta bukan hanya kota pelajar dan budaya, tapi juga pusat lahirnya para wirausahawan kreatif. Dari bakpia legendaris hingga destinasi wisata mewah, tujuh tokoh berikut membuktikan bahwa inovasi, keuletan, dan kecintaan pada tanah kelahiran bisa mencetak kesuksesan. Simak kisah mereka, pelajari strategi mereka, dan temukan inspirasi untuk memulai langkah Anda sendiri.
1. Riyanto – Pembawa Bakpia Kurnia Sari Mendunia
Riyanto memulai langkahnya di sebuah gerai kecil pada pertengahan 1980-an. Dengan resep turun-temurun yang ia sempurnakan—memakai kacang hijau pilihan dan proses panggang yang pas—Bakpia Kurnia Sari kini jadi oleh-oleh wajib wisatawan. Riyanto fokus pada:
- Standar kualitas konsisten, setiap bakpia diproduksi sesuai resep asli.
- Ekspansi outlet bertahap, dari satu gerai di Malioboro hingga belasan cabang.
- Kemasan yang menarik, membungkus tradisi dalam desain modern.
Kiat Riyanto: kenali kekuatan warisan lokal, lalu padukan dengan sentuhan inovasi produk dan branding yang tajam.
2. Soekeno – Pemilik Mayoritas Saham PSS Sleman
Soekeno bukan hanya pebisnis properti, tapi juga penggerak olahraga lokal. Ia merancang alur investasi dan manajemen profesional di klub PSS Sleman—mulai penggalangan dana hingga menata operasional. Keberhasilan Soekeno terlihat dari:
- Pendekatan bisnis klub, menjadikan sepak bola sebagai platform investasi dan komunitas.
- Kolaborasi dengan sponsor lokal, memperkuat ikatan merek PSS dengan merek Jogja.
- Manajemen fan base, menciptakan engagement yang realistis dan berkelanjutan.
Pelajaran dari Soekeno: jadikan hobi atau budaya setempat sebagai peluang bisnis, dengan model manajemen korporasi.
3. H. Suradi Cipto Harjono – Raja Konstruksi di Bantul
Sebagai pendiri PT Suradi Sejahtera Raya, H. Suradi memantapkan nama di bidang konstruksi dan properti. Proyek-proyek jalan, jembatan, hingga perumahan komersial di wilayah Bantul adalah portofolio utamanya. Kunci suksesnya:
- Networking dengan pemerintah daerah, memastikan proses perizinan dan pengadaan lancar.
- Standar mutu tinggi, menggunakan material lokal pilihan dan tenaga kerja terampil.
- Skala proyek beragam, dari skala kecil hingga mega proyek infrastruktur.
Strategi Suradi: kelola relasi publik dan kualitas eksekusi secara seimbang.
4. Muhammad Suryo – Pengusaha Batu dan Material Konstruksi
PT Surya Karya Setiabudi (SKS) milik Suryo mengawali usaha dengan tambang pasir ala Gunung Merapi, kemudian berkembang ke bisnis stone crusher. Ia berhasil:
- Diversifikasi produk, memasok pasir, kerikil, hingga material precast.
- Optimalisasi proses, menggunakan teknologi ramah lingkungan.
- Penetrasi pasar luas, melayani proyek DIY hingga Jawa Tengah.
Pelajaran Suryo: adaptasi sumber daya alam lokal dengan teknologi dan standardisasi produk.
5. Hamzah Sulaiman – Penguasa Suasana di Raminten Group
“Pak Raminten” mengubah beratmosfer tradisional Jawa menjadi pengalaman kuliner dan hiburan. Dari Warung Kopi Raminten hingga pertunjukan seni, Hamzah Sulaiman merajut:
- Konsep one-stop cultural experience, makan, nongkrong, dan hiburan bercampur.
- Interaksi personal, setiap pengunjung disapa seperti kerabat.
- Branding kuat, ikon topeng, kostum Jawa, dan menu etnik khas.
Rahasia Hamzah: jual bukan sekadar makanan, tapi nostalgia dan keramahan Jawa.
6. Ahmad Noor Arief – Pendiri Dagadu Djokdja
Dagadu lahir dari kreativitas sekelompok anak muda yang ingin memaknai oleh-oleh Jogja lebih segar. Kaus bergaya humor, frasa kocak, dan desain “Ngajogja” melejitkan Dagadu. Kunci keberhasilan:
- Konten lokal yang relevan, memanfaatkan bahasa gaul Jogja.
- Kolaborasi artis lokal, menciptakan edisi khusus dan koleksi terbatas.
- Ekspansi online, memudahkan pemesanan di luar kota.
Tip Arief: jadikan kebudayaan lokal sebagai konten marketing yang otentik.
7. Viorentina E. Soejatmiko – Arsitek The Westlake Resort
Dengan visi menghadirkan ketenangan pedesaan dalam kemewahan modern, Viorentina membangun The Westlake Resort di Sleman. Fitur unggulan:
- Danau buatan dan taman tropis, menciptakan spot foto dan healing space.
- Arsitektur perpaduan Jawa-Eropa, kamar bertema tradisional yang nyaman.
- Fasilitas lengkap, spa, kuliner, hingga meeting room untuk korporat.
Kiat Viorentina: tawarkan pengalaman menginap yang berbeda, gabungkan natural charm dengan kenyamanan premium.
Dari bakpia tradisional hingga resort mewah, para pengusaha Jogja ini menampilkan inovasi yang berakar pada budaya lokal, strategi kolaborasi, dan konsistensi kualitas sebagai pondasi utama. Kisah mereka membuktikan bahwa memadukan kearifan tradisi dengan model bisnis modern adalah kunci meraih sukses berkelanjutan. Follow Kami Media Lokal Jogja – JogjaVoice