JogjaVoice.com, Kedung Banteng – Kelompok Kuliah Kerja Nyata 190 Desa Bendosari (KKN) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta turut serta berpartisipasi kegiatan sosialisasi anti-bullying di SD Muhammadiyah Kedung Banteng 2 sebagai bagian dari program edukasi sosial anak. Acara ini dilaksanakan pada Senin (21/7) dan dihadiri oleh seluruh siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 6, guru, serta narasumber dari kepolisian sektor setempat.
Dalam kegiatan ini, siswa dikenalkan pada berbagai bentuk perundungan (bullying), dampaknya terhadap kesehatan mental, dan cara untuk mencegah serta menanggulanginya. Sosialisasi disampaikan dengan bahasa yang ringan, interaktif, dan disertai pelafalan lagu Anti Bullying yang sederhana agar mudah dipahami anak-anak.
Hadir sebagai narasumber utama, IPDA PURWANTARA, S.IP dari Kepolisian Sektor Moyudan, menyampaikan pentingnya peran anak dalam menjaga kerukunan dalam berteman agar sekolah menjadi aman dan tentram.
“Bullying bukan hanya kekerasan fisik, tapi juga bisa berupa ejekan, mengucilkan, atau merendahkan teman. Anak-anak harus berani berkata tidak dan melapor jika melihat atau mengalami bullying,” jelas Pak Purwantara di hadapan para siswa.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Kedung Banteng 2, Ibu Latifah, S.Pd, menyambut baik kegiatan ini dan berharap anak-anak menjadi lebih sadar akan pentingnya saling menghargai dan menyayangi sesama teman.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan KKN ini. Sosialisasi seperti ini penting untuk membentuk karakter anak sejak dini, apalagi disampaikan dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ujar Bu Latifah.
Ketua kelompok KKN, Muhammad Teddy Saputra, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu sosial yang kerap terjadi bahkan di lingkungan sekolah dasar.
“Kami percaya bahwa sekolah harus menjadi ruang aman bagi setiap anak. Melalui sosialisasi ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai empati, keberanian, dan solidaritas sejak usia dini,” ujar Teddy.
Kegiatan diakhiri dengan deklarasi anti bullying, para siswa-siswi mengecap jari ke tembok dengan cat yang sudah disiapkan. Anak-anak pun tampak antusias dan terlibat aktif dalam seluruh rangkaian acara.