Fenomena ‘Rojali’ Dorong Motorola Genjot Penjualan Online, Bidik Gen Z dan Milenial

Jogjavoice.com – Fenomena rojali atau rombongan jarang beli yang kerap ditemui di pusat perbelanjaan menjadi salah satu alasan Motorola Indonesia mengalihkan fokus penjualan ke kanal daring. Marketing Head Motorola Indonesia, Miranda V Warokka, menyebut tren tersebut terjadi lintas industri, bukan hanya di sektor teknologi.

“Banyak orang datang ke mal bukan untuk belanja besar. Mereka sudah makan di luar, lalu sekadar ngopi atau duduk di kafe kekinian,” ujarnya disela pengenalan ponsel terbaru Motorola Edge 60 Pro, Sabtu (9/8/2025).

Menurut Miranda, perilaku ini membuat potensi transaksi di toko fisik tidak selalu optimal, sehingga penjualan online menjadi solusi yang lebih tepat.

Motorola, kata dia kini hadir di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Lazada. Meski begitu, kanal offline tetap dipertahankan karena konsumen Indonesia cenderung ingin mencoba langsung produk sebelum membeli. “Di toko, ada unit demo dan sampel. Sebagian pembeli langsung transaksi di tempat, sebagian lagi konversi ke pembelian online,” kata Miranda.

Di wilayah Jogja, Motorola baru memulai penetrasi pasar secara offline melalui mitra distributor, dengan rencana memperluas ke berbagai toko ritel. Untuk target pasar, Motorola membidik konsumen milenial dan Gen Z yang dinilai memiliki daya beli aktif, berbeda dengan generasi yang mendekati masa pensiun.

Product and Portfolio Head Motorola Indonesia, Zulfahmi menyatakan, produk mereka dirancang sesuai karakter Gen Z yang lebih mandiri dalam menentukan pilihan. “Mereka tahu apa yang mau, akses informasi terbuka, dan semuanya serba cepat. Karena itu kami hadirkan fitur seperti Moto AI untuk memenuhi kebutuhan mereka,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia menjadi pasar strategis karena menempati posisi keempat pengguna smartphone terbesar di dunia. “Asia Pasifik memang sejak dulu potensial. Letak Indonesia di Asia Tenggara dan jumlah penduduknya besar menjadi alasan Motorola kembali. Tapi yang terpenting, kami membawa produk yang berbeda dari kompetitor,” ujarnya.

Meski sempat absen beberapa lama dari pasar ponsel Indonesia, Zulfahmi menegaskan Motorola bukan pemain baru di industri ini. “Ini memang comeback ke pasar Indonesia, tapi kami tidak pernah benar-benar hilang,” pungkasnya. (drx/kpx)

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts