JogjaVoice.com – Sleman digemparkan dengan kasus keracunan massal yang telah diunggah beritanya di JogjaVoice beberapa waktu lalu. Kami menunggu hasil daripada berita terbaik yang akan kami kabarkan untuk warga Jogja. Salah satunya adalah “Keracunan Massal di Hajatan Sleman”.
Berdasarkan investigasi awal dari pihak yang berwajib, dugaan sementara mengarah pada siomay sebagai penyebab utama. Data yang merujuk memperlihatkan sebanyak 36 orang menjadi korban. Dari total warga yang membawa somay sebanyak 37 orang dimana satu orang menggorengnya sehingga selamat dari wabah ini.
Status kejadian ini dinaikan menjadi KLB Makanan yang ditanggu oleh pemda Sleman. Insiden ini bermula dari acara hajatan di Tempel Mlati.
Dinas Kesehatan Sleman segera mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan. Kasus ini semakin menarik perhatian karena sehari sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kapanewon Tempel, Sleman, dengan 145 orang mengalami gejala setelah mengonsumsi berbagai makanan, termasuk siomay.
Analisis Makanan yang Diduga Menjadi Penyebab Keracunan
Siomay terbuat dari campuran ikan, tepung, dan bahan tambahan lainnya yang mudah terkontaminasi jika tidak diolah dengan benar. Beberapa kemungkinan penyebab keracunan dari siomay meliputi:
- Penyimpanan yang Tidak Higienis
Jika siomay disimpan pada suhu ruangan terlalu lama, bakteri seperti Salmonella atau Staphylococcus aureus bisa berkembang biak dan menyebabkan gejala keracunan.
- Penggunaan Bahan yang Tidak Segar
Ikan sebagai bahan utama siomay dapat membusuk dengan cepat jika tidak disimpan dengan benar. Penggunaan ikan yang sudah tidak segar berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan.
- Saus Kacang yang Basi atau Terkontaminasi
Saus kacang yang sudah lama atau terkontaminasi dapat menjadi media pertumbuhan bakteri berbahaya yang memperparah risiko keracunan.
Penyelidikan Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Sleman terus melakukan investigasi dan telah mengumpulkan sampel makanan untuk diuji laboratorium. Dugaan sementara mengarah pada siomay, tetapi hasil resmi masih menunggu analisis laboratorium lebih lanjut.
Selain itu, BPOM dan Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam mengonsumsi makanan, terutama makanan yang disajikan dalam jumlah besar. Kebersihan dalam pengolahan dan penyimpanan makanan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kesimpulan dan Langkah Pencegahan
Hingga hasil investigasi diumumkan, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kasus serupa meliputi:
Memastikan makanan dimasak dengan suhu yang cukup untuk membunuh bakteri berbahaya.
Menjaga kebersihan alat dan bahan makanan saat memasak.
Menghindari makanan yang berpotensi basi, terutama yang mengandung santan atau daging olahan.
Memastikan makanan yang dibeli berasal dari sumber yang terpercaya dan higienis.
Tidak mengonsumsi makanan yang memiliki bau atau rasa yang mencurigakan.
Hingga Kini Kami Masih Menunggu Informasi Terbaru. Kunjungi Terus JogjaVoice.com Media Lokal Jogja.